Perencanaan Karir

LANGKAH I
MENGENAL KARIR

Topik  : Memahami pengertian dan pentingnya akan pilihan karir
Tujuan : Siswa memiliki pemahaman mengenai karir melalui media blog

MATERI I
MENGENAL KARIR
 
A. Pengertian Karir 

     Langkah awal yang mesti kita ketahui yaitu pengertian karir itu sendiri. Terdapat berbagai penjelasan mengenai yang dimaksud dengan karir yang membedakannya dengan aktivitas lain yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh penghasilan, diantaranya dalam kamus Bahasa Inggris dalam Winkel & Hastuti (2007), terdapat beberapa kata yang sama-sama menunjuk pada pengertian pekerjaan seperti employment, job, occupationI, dan career, namun setiap kata tidak mencakup aspek-aspek yang sama dari makna yang terkandung dalam suatu pekerjaan. Kata employment dan job lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya dan memandangnya sebagai sumber kepuasan pribadi yang bersifat non-ekonomis. Kata Occupation lebih menekankan aspek bahwa seseorang merasa terlibat di dalam pekerjaannya karena telah mempersiapkan diri untuk memegang pekerjaan itu dan memperoleh kepuasan pribadi, tetapi keterlibatannya masih dapat dibatasi pada jam-jam bekerja saja. Kata Vocation dan career lebih menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan serta mewarnai seluruh gaya hidupnya (life style) tanpa mengesampingkan kedua aspek lain yang disembunyikan di atas.

    Pendapat lain juga  dikemukakan oleh Mapiare (2006) bahwa, karir menunjuk pada pola hidup yang ditekuni secara berarah tujuan dalam hal pekerjaan seseorang, ditinjau dari segi sekuensi jabatan yang dipegang sepanjang hidup seseorang. selain itu menurut Waluyo (2009: 146) karir adalah rangkaian dari pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang dari posisi yang satu ke posisi yang lainnya selama masa kerjanya.
 
    Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karir merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak semata-mata dikarenakan aspek materi saja melainkan aktivitas itu sudah menjadi panggilan jiwanya. Dimana, akhirnya aktivitas itu menghasilkan rangkaian pengalaman-pegalaman karena itu dilakukan dalam jangka waktu yang lama.

B. Pentingnya Pemahaman akan Pilihan Karir

    Masih banyak diantara kita yang memilih suatu pekerjaan hanya berdasarkan pada aspek eksternal semata, entah itu karena gengsi, materi, ikut-ikutan dengan teman, ataupun karena pilihan orang tua. Tanpa mereka sadari bahwa apapun keputusan mereka saat ini mengenai pilihan karirnya hal ini akan berdampak pada kehidupan mereka kelak yang tidak hanya berdampak pada karir mereka kedepan tapi juga aspek pribadi dan sosial. Herr, Cramer & Niles dalam (Glading, 2012) juga mengemukakan bahwa penghasilan, stres, identitas sosial, arti, pendidikan, pakaian, hobi, minat, teman, gaya hidup, tempat tinggal, dan bahkan karakteristik kepribadian terkait dengan kehidupan kerja seseorang. Selain itu Hurlock (1980) juga mengemukakan bahwa banyak kasus dalam memilih bidang kerja yang tidak cocok dengan bakat dan minat (suara hati kecil) tetapi dipilih karena besarnya pengaruh sosial yang ada, justru menimbulkan ketidakpuasan terhadap hasil karnya, tidak merasa mencintai tugasnya dan prestasi kerja menurun. Hal ini cukup memberikan alasan betapa pentingnya kita melakukan berbagai pertimbangan sebelum memilih karir tertentu.

    Terdapat beberapa faktor yang mesti dipertimbangkan sebelum memilih karir tertentu. Jika kita mengacu pada teori Donald Super maka kita perlu mempertimbangkan dua aspek yaitu faktor internal dan eksternal dari diri kita. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari individu sendiri seperti kebutuhan, sifat-sifat kepribadian serta kemampuan intelektual (bakat dan minat), sementara faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, tuntutan lingkungan kebudayaan, dan kesempatan/ kelonggaran yang muncul. Namun, menurut Donald Super pemilihan karir tetap dititikberatkan pada faktor internal seseorang.

C. Kesesuaian antara Karakter dan Pilihan Hidup

    Dalam memilih karir selain karena faktor eksternal tentunya juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal, contohnya adalah karakter yang dimiliki oleh masing-masing individu. Terdapat beberaa jenis tipe kepribadian  yang dimana dalam pemilihan karir hal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan. Berikut ini adalah tipe-tipe kepribadian menurut  John Holland

1. Tipe Realistik

    Orang yang realistik menguasai lingkungan sosial dan fisiknya dengan memilih tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan tugas-tugas yang memerlukan penilaian yang obyektif, konkret, manipulasi benda-benda, alat-alat binatang dan mesin-mesin; dan menghindari tujuan, nilai-nilai yang memerlukan kesubyektifan, intelektual, ekspresi artistik, dan keterampilan serta kepekaan sosial.

    Berikut ini adalah karakteristik orang-orang realistik ditinjau dari beberapa aspek:

a. Tujuan dan nilai-nilai: Lebih menyukai pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian, teknik, kecakapan    berdagang, dan pekerjaan teknik mesin. Memiliki nilai-nilai konvensional, terutama nilai-nilai ekonomis. Menganggap bahwa nilai-nilai estetis tidak begitu penting.

b.  Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Suka atletik, bersifat kelaki-lakian, tidak sosial, berperan sebagai anggota biasa atau peserta; menghindari peran sebagai pengawas atau pemimpin.

c. Aktivitas-aktivitas yang disukai: Suka aktivitas yang melbatkan kecakapan gerak (motorik), benda-benda dan berstruktur. Aktivitas tersebut termasuk atletik, pramuka, keahlian, karya-karya ilmiah, berkelompok, menggambar, mesin-mesin, bengkel mekanik, ahli menembak, balapan (racing), berkebun.

d. Yang tidak disukai: Menghindari situasi sosial yang memerlukan ekspresi diri yang bebas (peranan menurut selera tertentu dan artistik), dimana dia akan memusatkan perhatiannya, menghindari tugas-tugas intelektual dan tugas-tugas verbal yang memerlukan membaca, dan berpikir  abstrak; menghindari situasi kerja yang menekankan pada pakaian yang pantas, berbicara dan tata krama yang konvensional, dan sifat-sifat kepribadian yang diterima oleh masyarakat umum.

e. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri seperti telah dewasa dan matang, kelaki-lakian, praktis, konvensional, gigih, tidak sosial, rendah diri, bersikap patuh, alamiah (tidak memamerkan diri), senang dengan perubahan, dan memiliki jangkauan minat yang terbatas, menganggap dirinya kurang memiliki kepercayaan diri.

f. Hasil kerja (prestasi): Terutama hasil kerja yang dicapai dalam lapangan teknik dan olahraga; cenderung kurang baik dalam bidang akademis, soaial, dan seni.

g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang sederhana, bergantung pada pendapat orang lain dibandingkan dengan pendapat sendiri.

h. Bakat dan kemampuan khusus: Memiliki bakat yang lebih baik dalam matematika daripada bakat verbal; keterampilan psikomotor dan mekanis jauh melampaui bakat numerikal (angka), verbal, dan persepsi.

i. Kepribadian: orang-orang yang realistik menonjolkan dirinya dengan cara mengembangkan keterampilan motorik dan keolahragaan, dengan memperkenalkan kegagahan tubuh (fisik) dan dapat menguasai material. Menjalankan mesin-mesin, alat-alat, dan kendaraan (terutama yang besar dan sangat kuat).

   Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik diantaranya: insinyur tekmik, pilot, mekanik, tenaga pengepakan, staf produksi, operator mesin/ radio, sopir truk, petani, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis.

2. Tipe Intelektual

   Orang-orang inteletual menguasai lingkungan fisik dan sosial melalui penggunaan intelegensi; ia memecahkan masalah melalui manipulasi ide-ide, kata-kata, simbol-simbol dibandingkan dengan melalui kecakapan fisik dan sosial.

    Berikut  ini adalah karakteristik orang-orang dengan tipe intelektual ditinjau dari beberapa aspek:

a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan kerja atau jabatan ilmiah; memiliki nilai-nilai teoritis dan kurang suka dengan tugas-tugas dan persoalan estetis.

b. Peranan yang disukai dan identifikasi: Peranan yan disukai sebagai seorang pekerja yang berdiri sendiri (bebas), baik memberi maupun menerima dukungan; lebih suka menjadi dirinya sendiri.

c. Aktivitas-aktivitas yang disukai: Suka aktivitas dari permukaan sampai selesai dimana ia dapat mengekspresikan ketidaksosialannya, bergaul, dengan orang lain, analitis, orientsi yang imajinatif; membaca karya-karya ilmiah, berkelompok, pramuka, fotografi, aljabar, bahasa asing, ilmu-ilmu fisik, trigonometri, aktivitas-aktivitas yang kreatif seperti seni musik dan seni ukir.

d. Yang tidak disukai: Menghindari situasi yang memerlukan keterampilan sosial atau interaksi sosial yang pelik dan agresif.

e. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri sebagai orang yang tidak sosial, kelaki-lakian, keras hati, mengendalikan diri, mandiri, ilmiah, inteletual, memusatkan perhatian dan pkiran kepada diri sendiri, berikap patuh, rendah diri, tidak pamer, tidak dibantu dan tidak populer

f. Hasil kerja (prestasi): Terutama hasil kerja (prestasi)dalam bidang akademik dan ilmiah. Cenderung kurang mampu melakukan pekerjaan sebagai seorang pemimpin. Tipe intelektual memperoleh pengakuan untuk prestasi kerja kreatif yang dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan (ilmiah)

g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang kompleks dan mampu mengatur kembali tempat dengan baik
.
h. Bakat dan kemampuan khusus: Memiliki skor yang tinggi dalam bakat matematika dan bakat verbal

i.  Kepribadian: Orang-orang inteletual menonjolkan dirinya dengan cara meningkatkan terus kekuatannya melalui hasil kerja pengetahuan dan inteletual.

    Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik diantaranya: ahli fisika, biologi, kimia, antrpologi, matematika, peneliti, dokter gigi, psikiater atau psikolog dan programer.

3. Tipe Sosial

    Orang-orang sosial menguasai lingkungannya dengan memilih tujuan, nilai-nilai dantugas-tugas dimana ia dapat menggunakan kecakapannya demi kepentingan orang lainnya. Orang-orang sosial ditandai dengan kecakapan sosialnya dan kebutuhan untuk mengadakan interaksi sosial. Sifat-sifat yang khas pada orang-orang sosial, termasuk keramahtamahan, suka bergaul, kebutuhan menyenagkan rang lain, kesadaran sosial. Dia lebih mementingkan kesejahteraan orang lain; orang miskin, tidak berpendidikan, remaja, orang yang tidak stabil dan usia lanjut. Dalam memecahkan masalah, dia menyandarkan diri pada pelampiasan emosi dan perasaan daripada sumber-sumber intelektualnya.

    Berikut ini adalah karakteristik orang-orang dengan tipe intelektual ditinjau dari beberapa aspek:

a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan pekerjaan dalam bidang kependidikan, terapeutik dan keagamaan.

b. Peranan yang disukai dan identifikasi: Aktivitas-aktivitas yang lebih disukai melibatkan ekspresi estetik, sosial, dan keagamaan, termasuk seperti tempat peribadatan, pemerintahan, pelayanan masyarakat, musik, membaca, olahraga, mengarang, drama, berpidato di depan umum, bahasa asing, sejarah, manata pertunjukan, wartawan, hobi berkreasi dalam seni musik dan kepustakaan.

c. Yang tidak disukai: Menghindari peran kelaki-lakian yang memerlukan kecakapan motorik, penggunaan alat-alat dan mesin.

d. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri sebagai orang orang sosial, kebutuhan menyenangkan orang lain, riang gembira, suka bergaul, bersedia mengambil resiko, bersifat kewanitaan, kebutuhan menguasai orang lain, tidak ilmiah, bertanggung jawab, berpikir tepat guna, penerimaan diri sendiri, tidak membutuhkan bantuan orang lain. Menilai tinggi diri sendiri dalam kepemimpinan, kemampuan berbicara, popularitas, terangsan untuk berprestasi, dapat dipercaya, ilmiah, ekspresif (perasa), dapat dipercaya dan memiliki citra diri yang positif.

e. Hasil kerja (prestasi): Cenderung memiliki bakat verbal yang tinggi tetapi bakat matematikanya rendah.

f. Bakat dan kemampuan khusus: Cenderung memiliki bakat verbal yang tinggi tetapi bakat matematikanya rendah.

g. Perkembangan pribadi: Tipe sosial acap berasal dari daerah pedesaan. Masa remaja dengan latar belakang pedesaan tampak menjadi lebih bertanggung jawab, jarang bermusuhan dengan kekuasaan orang tua dan orang lain yang berkuasa.

h. Kepribadian: Orang-orang sosial menonjolkan dan meningkatkan dirinya dengan menolong memberikan bantuan tertentu kepada orang-orang lemah, anak muda, orang-orang sakit, dan menyangkut kesejahteraan umat manusia. Dengan jalan ini ia memperoleh kasih sayang, penghargaan, status sosial dan jabatan.
    Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe realistik diantaranya: public realtions, customer service, guru, pekerja sosial, penari, konsultan dan perawat.

4. Tipe Enterprising

    Orang-orang enterprising (usaha) memilih nilai-nilai, tujuan dan tugas-tugas melalui yang mana ia dapat mengekspresikan keberaniannya mengambil resiko, kebutuhan untuk menguasasi orang lain, semangatnya yang besar dan keenerjikannya. Orang-orang yang enterprising juga ditandai oleh sifat-sifatnya yang persuasif, verbal, ekstrover, penerimaan diri, keagresifan lisan (berbicara), dan sifat-sifat pamer atau suka memamerkan kecakapan-kecakapannya.

    Berikut ini adalah karakteristik orang-orang enterprising ditinjau dari berbagai aspek:

a. Nilai-nilai dan tujuan: Lebih menyukai lapangan kerja dalam bidang penjualan, pengawas, dan kepemimpinan; menempatkan nilai yang tinggi dalam persoalan ekonomi dan politik dan menilai rendah dalam persoalan teoritis dan estetis.

b. Perananan yang disukai dan identifikasi: Suka dengan peran kelaki-lakian dan sangat kuat

c.  Aktivitas yang disukai: Suka dengan peran dan aktivitas dimana ia dapat memenuhi kebutuhannya untuk menguasai orang lain, ekspresi verbal dan artistik, serta pengakuan/ penghargaan.

d. Aktivitas-aktivitas yang tidak disukai: Suka dengan peran dan aktivitas manual, dan aktivitas non sosial, misalnya tukang, montir kendaraan bermotor, atau aktivitas yang memerlukan konsentrasi yang lama dan ketekunan.

e. Konsep diri: Memandang dirinya sendiri akan dapat menguasai orang lain, suka bergaul, menyenangkan, bersedia mengambil resiko, tidak ilmiah, melucu, tidak intelektual, penilaian diri yang sangat positif, menginginkan status yang tinggi. Menilai tinggi dirinya dalam keterampilan berbicara dan kepemimpinan, kestabilan emosi, popularitas, kemampuan olahraga, berpikir praktis dan kepercayaan diri.

f. Hasil Kerja (prestasi): Berprestasi dalam olahraga dan dalam kepemimpinan dan kurang dalam bidang artistik.

g. Persepsi dan pandangan: Dalam melaksanakan tugas-tugas orang-orang enterprising memiliki kemampuan yang kurang dalam mengorganisasikan kembali. Pandangannya diwarnai dengan keyakinan yang kuat tentang politik dan nilai-nilai yang berorientasi pada status.

h. Kepribadian: Orang-orang enterprising menonjolkan dan mempertinggi dirinya dengan merebut kekuasaan, mengembangkan kemampuan olahraganya, mendapatkan kekayaan material dan mengeksploitasi orang lain.

    Terdapat beberapa jenis pekerjaan yang cocok dengan tipe enterprising diantaranya: wirawasta, staff marketing, sales, pengacara, hakim, politikus, manajer perusahaan dan pekerjaan lain yang sejenis.

5. Tipe Artistik

    Orang-orang artistik menguasai lingkungan sosial dan fisiknya dengan menggunakan perasaannya, emosinya, kata hatinya (intuisi) dan imajinasinya untuk menciptakan produk dan bentuk-bentuk seni. Bagi orang-orang artistik, pemecahan masalah adalah dengan cara melibatkan ekspresi imajinasinya dan perasaannya melalui konsepsi dan mengerjakan menurut seni yang direncanakannya. 

    Berikut ini adalah karakteristik orang-orang realistik ditinjau dari beberapa aspek:

a. Tujuan dan nilai-nilai: Lebih suka lapangan pekerjaan dalam bidang musik, artistik, kesusastraan dan drama. Nilai-nilai estetis dan persoalan ekonomi serta politik kedudukannya tidak begitu penting.

b. Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Mengagumi seniman dan intelektual yang termahsyur. Ingin menjadi seseorang berdiri sendiri, artis yang kreatif, khusus lagi dia menjadi seorang pengajar/ guru khususnya dalam bidang artistik.

c. Aktivitas-aktivitas yang disukai:Menyukai hobi dan aktivitas yang kira-kira bersifat kreatif, perdebatan, musik, sekolah, kewartawanan, mahasiswa ilmu sosial dan politik, pelayanan masyarakat, berkelompok, fotografi, bahasa inggris, sejarah, mengadakan pertunjukan, menulis puisi atau sajak, melukis, pengarang kreatif.

d. Yang tidak disukai: Tidak suka aktivitas dan peranan kelaki-lakian, bengkel kendaraan bermotor dan olahraga.

e. Konsep diri: Memandang dirinya sebagai orang yang tidak sosial, kewanitaan, submissif (patuh), rendah diri, peka, berdiri sendiri, radikal, tidak stabil, naif. Tunduk pada tekanan orang tua untuk mencapai prestasi. Menilai dirinya sendiri memiliki kecakapan yang tinggi dalam mengarang, kerapian, berdiri sendiri, percaya diri tetapi rendah dalam popularitas.

f. Hasil kerja (prestasi): Terutama prestasi yang dicapai dalam lapangan artistik

g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang fleksibel, bebas (berdiri sendiri), tidak konvensional

h. Bakat dan kemampuan khusus: Biasanya bakat verbal lebih tinggi dibandingkan dengan bakat matematika. Dia memiliki motorik dan persepsi yang baik yang menghasilkan keunggulan dalam bidang seni

i. Kepribadian: Dengan mengekspresikan dan mengembangkan sifat-sifat artistik, maka orang artistik menonjolkan dirinya dengan penerimaan yang baik secara sosial dan juga memperoleh persetujuan dan penghargaan.

    Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe artistik diantaranya: desainer pakaian, penari, komposer, editor buku dan desain grafis bisa menjadi pilihan

6. Tipe Konvensional 

    Orang-orang konvensional menguasai lingkungan fisik dan sosial dengan memilih tujuan, nilai-nilai dan tugas-tugas yang didukung oleh adat kebiasaan masyarakat. Dengan demikian, dia mengadakan pendekatan terhadap masalah adalah bersifat stereotip, praktis, tepat;dia kurang spontanitas. Sifat-sifat pribadinya sesuai dengan orientasinya. Ia mengadakan kontrol yang baik, rapi, suka bergaul dan menciptakan suatu kesan yang baik. Ia sedikit kurang fleksibel dan keras hati

    Berikut ini adalah karakteristik orang-orang realistik ditinjau dari beberapa aspek:

a. Tujuan dan nilai-nilai: Lebih suka tugas-tugas klerikal; menempatkan nilai yang tertinggi pada persoalan ekonomi dan menilai rendah dalam persoalan agama dan estetis.

b. Peranan yang lebih disukai dan identifikasi: Peranan yang disukainya ialah pengawas bawahan dan ingin bertindak sebagai seorang ahli atau konsultan.

c. Aktivitas-aktivitas yang disukai: Ia menyujai suatu aktivitas-aktivitas yang memberikan kesan yang bersifat pasif dan aktivitas yang berstruktur; drama, musik, sekolah jurnalistik, berkelompok, ekonomi, aritmatik, ejaan da mengetik.

d. Yang tidak disukai: Umumnya menghindari jalan keluar secara agresif, kelaki-lakian, atau tidak menyukai tugas-tugas yang memerlukan spontanitas. Aktivitas-aktivitas tersebut termasuk pramuniaga, menggambar, mekanikal, bengkel,kendaraan bermotor, penyelamatan, menembak, berlayar, balapan, tinju, sepak bola, menulis laporan teknik, puisi atau sajak.

e. Konsep diri: Memandang dirinya kelaki-lakian, licik, berpengaruh, suka melucu, kebutuhan untuk menguasai orang lain, teliti, suka bergaul, kurang berprestasi, kaku, kurang efisien secara intelektual, membuat kesan yang baik, stabil, penerimaan diri sendiri, menilai diri sendiri rendah sebagai pemimpin tetapi tinggi dalam tanggung jawab, ilmiah, berpikir praktis, menyenangkan dan tekun. Dinilai rendah oleh lain dalam kecakapan berbicara dan kepemimpinan.

f. Hasil kerja (prestasi): Orang-orang konvensional adalah salah satu dari dua tipe yang kemungkinan besar mampu mencapai prestasi.

g. Persepsi dan pandangan: Memiliki pandangan yang sederhana dan bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan.

h. Bakat dan kemampuan: Memiliki bakat yang baik dalam matematika daripada verbal

i.. Kepribadian: Orang-orang konvensional menonjolkan dan mempertinggi dirinya dengan mengidentifikasikan dengan besarnya kekayaan dalam bidang keuangan dan kepemimpinan bisnisnya, dengan memperoleh kekayaan dengan memainkan peran yang baik dengan bawahannya. Dia menghindari ketergantungan dan menekankan pentingnya kesempurnaan, prestise dan ambisi. Karena menguasai perilaku ini ia memperoleh status sosial dan jabatan.

    Terdapat beberapa pekerjaan yang cocok dengan tipe artistik diantaranya: akuntan, administrasi, staff, sekretaris, manager real estate, agen asuransi, administrasi penjualan, staf keuangan, kasir, statistika, pegawai bank, dan pekerjaan lain yang sejenis. 



 LANGKAH II
PERENCANAAN KARIR


Topik   : Perencanaan karir yang baik untuk masa depan yang baik
Tujuan : Siswa mampu merencanakan karirnya sesuai dengan keadaan dirinya

MATERI II
PERENCANAAN KARIR

A. Pengertian Perencanaan Karir

    Ada orang yang sukses dalam karirnya dan ada juga yang gagal. Banyak hal yang menjadi penyebab sukses ataupun gagalnya seseorang dalam karirnya. Salah satunya adalah terkait dengan perencanaan karir. Perencanaan itu mesti ada sebelum kita melakukan kegiatan apapun, tentu saja agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Sama halnya juga dengan karir, seseorang mestilah harus merencanakan karirnya sedini mungkin demi kesuksesan karirnya ke depan. Menurut Sukardi dalam Falentini (2013) perencanaan karir merupakan proses seseorang individu untuk memilih dan memutuskan karir yang hendak dijalaninya yang berlangsung seumur hidup. Untuk membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam pemilihan karir, maka siswa terlebih dahulu dapat memahami keterampilan yang dimiliki, bakat, minat, cita-cita serta aspek lain.

    Contoh nyata yang sering kita jumpai di lingkungan sekolah adalah pemilihan jurusan. Banyak kemudian siswa yang lebih memilih jurusan IPA dibandingkan jurusan IPS ataupun Bahasa. Alasan merekapun beragam ada yang memang karena menyukai pelajarannya, ada juga yang merasa bahwa ia hanya mampu pada pelajaran di jurusan IPA, ada juga karena menurut keinginan orang tua, atau karena teman dekatnya berada di jurusan tersebut bahkan ada juga yang memilihnya karena faktor gengsi belaka, ini dilatarbelakangi oleh adanya pendapat di kalangan masyarakat bahwa siswa yang berada di jurusan IPA adalah siswa yang pintar. Jika ini yang terjadi maka kemungkinan untuk mengalami kendala pada saat pembelajaran cukup besar. Ini disebabkan karena ia tidak cukup memiliki bekal dalam menghadapi berbagai hal yang akan terjadi dalam pembelajaran, diantaranya adalah kemampuan yang dimilikinyabisa saja tidaklah cocok berada di jurusan IPA namun di jurusan lain. Hal inilah yang turut mengakibatkan adanya siswa yang akhirnya pindah jurusan karena merasa kewalahan dengan pelajarannya atau bahkan tidak naik kelas dengan alasan nilai yang tidak memenuhi standar. Karenanya perencanaan karir menjadi perlu untuk dilakukan oleh para siswa.

    Adapun argumen di kalangan masyarakat yang mengatakan bahwa siswa yang berada di jurusan IPA adalah siswa yang pintar, ini juga perlu ditelaah kembali. Sebaiknya para siswa mempertimbangkan fenomena yang sebenarnya, bahwa setiap orang dilahirkan di dunia tidaklah sia-sia. Setiap anak dilahirkan di dunia dengan membawa potensinya masing-masing, ada yang memiliki potensi di bidang saintis, sosial, bisis, artistik dan lain-lain. Pintar ataupun tidak pintarnya seseorang itu dikembalikan lagi ke individu masing-masing, sudah sejauhmana ia berusaha (belajar dan berdoa). Kesimpulannya adalah jurusan apapun pada dasarnya adalah baik entah itu IPA, IPS maupun Bahasa, karena kesemuanya saling mendukung guna tercapainyakehidupan yang lebih baik dan setiap orang memiliki kesempatan untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan keahliannya masing-masing.

B. Langkah-Langkah dalam Perencanaan Karir

    Seseorang yang telah memiliki perencanaan karir tentunya memiliki perbedaan dengan yang belum memiliki perencanaan karir, seseorang yang telah memiliki perencanaan karir tentunya lebih terarah dalam pengambilan keputusan hidupnya baik itu pendidikan maupun gaya hidupnya, sesuai dengan pendapat Winkel dalam Nurjannah (2013) mengenai tujuan dari perencanaan karir yaitu terdiri dari tujuan jangka panjang yang mencakup gaya hidup yang ingin dicapai dan nilai kehidupan yang ingin direalisasikan dalam hidup dan tujuan jangka pendek, yaitu mencakup tujuan-tujuan yang mungkin diraih dalam jangka waktu yang tidak begitu lama dimana hal itu dapat dipergunakan dalam persiapan untuk memegang jabatan kelak di kemudian hari, misalnya gelar (S1, Diploma, dll) ataupun sertifikat.

    Terlepas dari kedua tujuan tersebut hal yang penting disadari berkaitan dengan perencanaan karir adalah  perencanaan yang baik tentunya memberikan kemungkinan yang cukup besar akan hasil yang baik pula. Berikut ini merupakan ciri-ciri seseorang yang telah memiliki perencanaan karir menurut Yusuf dalam Nurjannah (2013) yaitu:

1. mengetahui cara memilih program studi
2. mempunyai motivasi untuk mencari informasi tentang karir
3. dapat memilih pekerjaan yang baik sesuai dengan bakat, minat dan kepemimpinan
4. mampu memilih perguruan tinggi setelah lulus sekolah.

    Selain itu terdapat juga pendapat lain mengenai ciri-ciri seseorang yang telah memiliki perencanaan karir yang dikemukakan oleh Tohirin dalam Nurjannah (2013) yaitu:
1. memiliki pemahaman terhadap dunia kerja
2. memiliki minat dan bakat khusus terhadap dunia karir tertentu
3. mempunyai kepribadian yang berkenaan dengan karir
4. memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan karir

    Pemaparan di atas tentu saja dapat menjadi bahan evluasi buat diri sendiri apakah sudah termasuk dalam kategori orang-orang yang telah memiliki perencanaan karir atau belum. Jika sudah termasuk dalam kategori orang yang telah memiliki perencanaan karir maka selanjutnya yang dilakukan tentu saja terus mengembangkan diri agar apa yang direncanakan dapat terwujud. Namun, jika belum maka hal-hal berikut ini dapat menjadi masukan positif sebelum memutuskan untuk berkarir pada bidang tertentu. Yang pertama adalah pendapat dari Manrihu dalam Falentini (2013) yaitu:

1. pemeriksaan dan pengenalan nilai-nilai
2. pengetahuan dan pengguna informasi yang relevan (sebelum memutuskan)
3. pengenalan dan penggunaan strategi untuk mengkonversikan informasi ini ke dalam tindakan

    Pendapat lain mengenai perencanaan karir dikemukakan oleh Splete & Pietrofesa dalam Purnamasari (2006), teori ini mengemukakan beberapa hal yang mesti diperhatikan oeh seseorang ketika hendak berkarir pada bidang tertentu, yaitu:

1.Memahami proses pengambilan keputusan karir, dengan mempertimbangkan:
    a. faktor-faktor psikologis dan sosiologis
    b. kesiapan dalam membuat keputusan karir
    c. aspirasi
    d. persepsi
2. Pemahaman diri
3. Pengetahuan tentang karir, yang menyangkut hal-hal sebagai berikut:
    a. tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jenis pekerjaan
    b. persyaratan kerja
    c. pendidikan
    d. training atau pelatihan khusus
4.Mempertimbangkan alternatif pilihan karir dan dampaknya baik secara fisik, intelektual,dan emsional
5. Memilih, merencanakan dan bertindak untuk mencapai pilihan karir yang diinginkan.

LEMBAR KERJA


Lembar Kerja 1.1: Memahami Pengertian dan  Pentingnya akan pilihan karir
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1.  Apa yang anda pahami mengenai karir?
……………………………………..
2. Mengapa anda perlu memiliki pemahaman akan pilihan karir anda kelak?
…………………………………………………………………………..
3. Apa sajakah yang mesti dipertimbangkan ketika hendak memilih suatu karir tertentu?
………………………………………………………………………………
4. Keuntungan apa yang anda akan peroleh jika anda memiliki pemahaman mengenai karir yang akan anda pilih kelak?
……………………………………………………………………………



Lembar Kerja 1.2: Identifikasi diri
A. Lembar kerja ini menuntun anda pada penemuan jenis pekerjaan yang mungkin saja menjadi cita-cita anda kelak, oleh karena itu deskripsikanlah sesuai dengan keadaan diri anda!

Konsep diri
jawab:
 
Bakat: 
jawab:
 
Paranan yang disukai
jawab:
 
Aktivitas yang disukai
jawab:
 
Aktivitas yang tidak disukai
jawab:

B.  Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat: 
1. Dari enam tipe kepribadian yang telah dijabarkan, menurut anda, yang mankah yang sesuai dengan diri anda? 

2. Berdasarkan tipe kepribadian anda, apakah kelebihan dan kekurangan yang anda miliki?

3. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan yang anda miliki, hal-hal apa saja yang mampu dan tidak mampu anda lakukan terkait dengan pekerjaan tertentu?

4. Berdasarkan hal-hal yang tidak mampu anda lakukan, menurut anda pekerjaan apakah yang cocok buat anda ke depannya? 

Lembar Kerja 2.1: Memahami Pengertian dan  Pentingnya akan pilihan karir
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

  1. Apa yang anda pahami mengenai perencanaan karir?
…………………………………………
2. Mengapa anda perlu merencanakan karir anda sejak dini?
……………………………………………..
  1. Apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam merencanakan karir?
………………………………………………
4. Keuntungan apa yang akan diperoleh jika anda merencanakan karir anda sejak dini?
……………………………………………………
5. Hal-hal apa saja yang mungkin terjadi jika anda tidak memiliki perencanaan karir?
…………………………………………………. 


 Lembar Kerja 2.2: Evaluasi Diri
Berikut ini beberapa aspek terkait dengan faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan seseorang sebelum berkarir pada bidang tertentu:

Cita-Cita
Aspek-Aspek yang Menjadi Pertimbangan
Penjelasan

……………

Keadaan ekonomi

Dukungan orang tua

Ketersediaan lapangan kerja

Keuntungan yang mungkin diperoleh

Konsekuenasi yang mungkin diterima

Jangka waktu pendidikan

Jumlah biaya yang mungkin akan dikeluarkan
 


Lembar Kerja 2.3: Pengambilan keputusan
1.Pekerjaan apakah yang cocok bagi sesuai dengan lembar kerja "Identifikasi Diri"?
    ..............................................................................................
2. Berdasarkan lembar kerja "Evaluasi Diri" apakah jenis pilihan pekerjaan (cita-cita) anda sudah sesuai dengan faktor eksternal anda?
    ..................................................................................................................
3. Hasil dari kedua lembar kerja tersebut kemudian dikombain untuk menemukan jenis pekerjaan yang diharapkan sesuai dengan faktor internal dan eksternal diri anda. Hal ini bertujuan agar anda dapat sukses dalam karir dan tentunya mencintai pekerjaan anda 
SELAMAT MENCOBA

1 komentar:

Dikares mengatakan...


Thanks infonya. Oiya ngomongin karier, ternyata ada loh sederet nasihat tentang karier yang sangat luar biasa dari sosok ayah. Mau tau apa aja? Yuk cek selengkapnya di sini: Nasihat Karier dan Keuangan